Sabtu, 23 November 2013

Konsep Organisasi

BAB I
KONSEP ORGANISASI

1. Pengertian Organisasi
Secara konseptual, tersedia banyak definisi yang membingkai pengertian
organisasi. Salah satu rumusan teoritis yang sangat komprehenship untuk
mendiskripsikan pengertian organisasi adalah dan Chester I Bernard, yang
menyatakan bahwa organisasi merupakan suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas
kerjasama dari dua orang atau lebih, sesuatu yang tak berwujud dan tak bersifat
pribadi, sebagian mengenai hal dan mengenai hubungan-hubungan. Berkaitan
dengan dimensi hubungan dan organisasi, Jhon M. Gaus melihat organisasi
sebagai tata hubungan antara orang-orang untuk dapat memungkinkan
tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggungjawab.
Berpijak pada sejumlah rumusan teoritis organisasi, maka dapat diambil
benang merah pengertian, dimana organisasi secara umum dimaknai sebagai
wadah serta proses kerja sama sejumah manusia yang terikat dalam hubungan
foimal dalam rangka hierarki untuk mencapaf tujuan yang telah ditentukan.
Unsur-unsur yang melekat dalam suatu organisasi , meliputi: (1) adanya dua
orang atau Iebih sebagai proses interaksi, (2) adanya maksud untuk kerjasama dan
interaksi tersebut sehingga organisasi menjadi wadah serta proses kerjasama
sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal, (3) adanya pengaturan
hubungan yang dalam organisasi diwujudkan dengan adanya rangkaian heirarki,
yaitu hubungan bahwa dalam sesuatu organisasi selalu terdapat atasan dan
bawahan dan sifat hubungan tersebut adalah dinamis, dalam arti manusia-manusia
yang menduduki jabatan-jabatan tersebut bisa berganti-ganti pada setiap saat
diperbaiki, (4) adanya tujuan yang hendak dicapai, sehingga organisasi bukanlah
tujuan, melainkan hanya alat untuk mencapai tujuan untuk melaksanakan tugas
pokok.
Pada dasarnya organisasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: pertama,
struktur, merupakan suatu cetak biru organisasi yang menunjukkan bagaimana
orang dan pekerjaan dikelompokkan bersama. Struktur ini meliputi desain
pekerjaan (mengacu pada proses yang digunakan para pimpinan organisasi
merinci isi , metode dan hubungan setiap pekerjaan untuk memenuhi tutuntan
organisasi dan individu), dan desain organisasi (menunjukkan dalam struktur
organisasi). Adapun faktor kedua adalah proses, merupakan aktivitas yang
memberikan nafas kehidupan bagi organisasi. Dalam kategori umum, proses
meliputi komunikasi (menghubungkan organisasi dengan Iingkungan, termasuk
bagian-bagiannya), evaluasi prestasi kerja (dilakukan oleh pimpmnan organisasi
kepada prestasi indivudu dan kelompok dalam organisasi), pengambilan keputusan
(tergantung pendifinisian yang tepat dan tujuan dan sarana yang digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut), sosialisasi (proses penyadaran individu atas tujuan
organisasi), dan pengembangan karier (dimana individu memasuki organisasi
untuk tujuan dan karier pribadi mereka)

2. Prinsip dan Asas Organisasi
Seperti halnya birokrasi, organisasi juga mempunyai patologi. Ada tujuh
kecenderungan patologi yang diidap oleh organisasi: (1) tidak adanya rumusan
tujuan secara terinci dan jelas, (2) pembagian tugas yang tidak adil, tidak merata,
tidak tuntas dan tidak jelas batas-batasnya, (3) para anggota hanya mau bekerja
sesuai dengan tugasnya semata-mata, sehingga dalam tubuh organisasi menjadi
terkotak-kotak dan tidak ada kerjasama antar lini (4) adanya egoisme lini yang
menganggap lininya paling penting, (5) adanya pembagian tugas yang tidak
seimbang dengan wewenangnya, (6) terlalu banyaknya bawahan yang harus
diawasi, sehingga menjadi kewalahan, (7) kecenderungan bawahan menehma
perintah lebih dan satu atasan mengenai persoalan yang sama dengan model
instruksi yang berbeda.
Dalam kerangka untuk meminimalisir bahkan menghapus patologi tersebut,
organisasi harus mempunyai pninsip atau asas sebagai berikut:
1. Adanya perumusan tujuan yang jelas.
Fungsi dasar dari tujuan adalah (1) sebagai pedoman dalam perencanaan,
peiaksanaan dan pengawasan, (2) sebgai sumber legitimasi untuk
membenarkan kegiatan yang akan dilaksanakan, (3) sebagai standar
pelaksanaan, dimana segala kegiatan harus berorientasi pada tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya, (4) sebagai sumber motivasi bagi karyawan agar
dapat bekerja lebih positif, (5) sebagai dasar rasional bagi kegiatan organisasi.
2. Adanya pembagian tugas yang jelas
Manfaat pembagian tugas yang jelas adalah (1) memperingan tugas koordinasi,
(2) memperlancar pengawasan, (3) dapat menentukan dasar keahlian, (4)
menghemat biaya karena tidak tetjadi perangkapan tugas, (5) hubungan tugas
dapat lebih baik
3. Koordinasi
Koordinasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah: (1)
mengadakan pertemuan formal antara para pejabat dan unit, (2) mengadakan
pertemuan informal, (3) membuat edaran berantai kepada para pejabat yang
diperlukan, (4) mengangkat koordinator, (5) membuat buku pedoman
organisasi, buku pedoman tata kerja dan buku pedoman kumpulan peraturan,
(6) komunikasi dengan berbagai cara yang lain
4. Adanya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
Pelimpahan wewenang adalah penyerahan sebagian dari wewenang atasan
kepada bawahan setelah diadakan penyerahan tugas pekerjaan kepada yang
bersangkutan. Dalam pelimpahan wewenang harus dipertimbangkan (1) batas
wewenang dan tanggungjawab yang seimbang, (2) pendapat pegawal yang
akan menenma wewenang, (3) kepercayaan bahwa penerima wewenang akan
mampu menjalankan tugas dan tanggungjawab, (4) pemberi wewenang harus
tetap memberikan pengawasan, pengarahan dan bimbingan, sehingga tugas
dapat dilakukan dengan balk
5. Adanya hierarki
Pengertian hierarki disini adalah banyaknya tingkatan unit kerja dalam suatu
organisasi. Hierarki ada baiknya tidak terlalu banyak sehingga keputusan
pimpinan tidak mengalami distorsi pengertian untuk diterima oleh bawahan.
6. Adanya rentangan pengawasan
Rentang pengawasan atau rentang kendali merupakan banyaknya bawahan
yang sebaiknya dapat diawasi dengan baik. Kemampuan pengawasan
dipengaruhi oleh faktor subyektif dan obyektif. Faktor obyektif terdiri dari (1)
pekerjaan, (2) tersebar tidaknya yang diawasi, (3) seragam tidaknya pekerjaan
yang diawasi. Adapun faktor subyektif terdiri dari (1) umur pengawasan, (2)
pengalaman dibidang yang diawasi, (3) kesehatan yang bersangkutan, (4)
kecakapan.
7. Adanya pemahaman akan tugas masing-masing dan kaitan tugas secara
keseluruhaan.
Idealnya setiap bawahan hanya mempunyai satu atasan. Namun bila terpaksa
harus mempunya lebih dari satu atasan, maka dalam memberikan satu perintah
harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling berbenturan. Selain itu juga
perlu disadari bahwa meskipun masing-masing unit mempunyai tugas sendirisendiri
tetapi merupakan kesatuan dalam organisasi yang bersangkutan.
8. Fleksibel
Struktur organisasi hendaknya mudah dirubah untuk disesuaikan dengan
adanya perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran
aklivitas yang sedang ddakukan. Pelaksanaan perubahan pada dasarnya tidak
boleh mengganggu aktivitas organisasi.
9. Berkelangsungan
Idealnya satu organisasi harus dapat menyediakan berbagai sarana agar dapat
melakukan aktivitas operasinya secara terusmenerus. Suatu organisasi
dibentuk tentunya dilandasi dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah
clitentukan bersama. Untuk itulah ketersediaan sarana prasarana menjadi perlu
dan sign ifikan.
10. Keseimbangan
Keseimbangan mengandung pengertian bahwa unit-unit organisasi hendaknya
ditempatkan pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya. Adapun
prinsip yang melekat pada keseimbangan adalah : (1) beberapa unit organisasi
yang mempunyai peranan sama penting harus ditempat pada jenjang yang
setingkat, (2) unit yang berperan penting hendaknya dijadikan satuan utama
dan tidak dijadikan satuan lanjutan (3) unit organisasi yang mempunyai
peranan yang menyeluruh jangan ditempatkan dibawah unit lain yang tidak
tepat


BAB II
STRUKTUR ORGANISASI: KEBAIKAN DAN KELEMAHANNYA

1. Struktur Organisasi Linier
Struktur organsasi linier atau lurus diciptakan oleh Henry Fayol. Struktur ini
sering digunakan di Iingkungan militer. Adapun ciri organisasi mi adalah (1)
mempunyai wewenang dan tanggung jawab secara Iangsung atau vertikal yang
dikaitkan dengan jabatan dan tugas pada setiap tingkatan, (2) bawahan hanya
mempunyai satu atasan, (3) tidak mempunyai tenaga staf dan penasehat, (5)
hanya cocok untuk organisasi yang masih kecil atau sederhana.
Kebaikan organisasi linier adalah (1) struktur organisasinya sederhana dan
jelas, (2) wewenang dan tanggung jawabnya mengatir dengan jelas, (3)
komprehensif dan jelas, (4) semua instruksi, penugasan dan laporan
pertanggungjawaban terlaksana dengan cepat, (5) adanya kesatuan pengarahan
dan perintah, sehingga bawahan tidak bingung, (6) adanya kesatuan penntah, satu
atasan dan satu bawahan sehingga tidak membutuhkan tenaga staf penasehat.
Kelemahannya adalah (1) hanya cocok untuk organisasi yang sederhana,
(2) pusuk pimpinan akan mengalami banyak kesulitan bila organisasi berkembang,
(3) mengalimya jalur perintah secara hierarki kadang-kadang akan menghambat
kelancaran kegiatan apabila pekerjaannya harus dilaksanakan dengan cepat.
2. Struktur Lini dan Staf
Struktur ini mempunyai ciri (1) organisasinya besar dan bersifat kompleks,
(2) jumlah karyawannya banyak, (3) wilayah kerjanya luas, (4) pimpinan dan
karyawan tidak saling kenal, (5) spesialisasi diperlukan dan digunakan secara
maksimal, (6) terdapat tiga komponen utama, yaitu pimpinan, staf pimpinan dan
pelaksana.
Kebaikan struktur lini dan staf adalah (1) cocok untuk organisasi yang sudah
berkembang, (2) tugas pusuk pimpinan menjadi ringan, (3) staf penasehat selain
memikirkan masalah yang dihadapi juga memikirkan solusinya, (4) pucuk pimpinan
dapat berkonsentrasi pada tugas pokoknya, (5) ada pembagian tugas yang jelas
dan bakat yang berbeda dan karyawan dapat dikembangkan menjadi spesialisasi,
(6) prinsip the right man in the right place dapat dengan mudah dijalankan, (7)
disiplin dan moral para karyawan bisa tinggi karena tugas seseorang sesuai
dengan bakat, keahlian dan pengalaman.
Struktur ini mempunyai kelemahan, yaitu (1) sering muncul persoalan yang
menyangkut koordinasi, komunikasi dan pengendalian karena tenaga staf yang
over acting mencampuri urusan unit lain, (2) staf yang kadang hanya berfungsi
memberikan nasehat, ikut mencampuri dan ikut memberi perintah, sehingga sering
menimbulkan konflik dengan pejabat lini yang berhak memberi perintah pada
bawahan, (3) rasa solidaritas tidak terlalu tinggi karena anggota organisasi yang
terlalu banyak.
3. Struktur Fungsional
Mempunyai ciri (1) pembedaan tugas secara jelas dan tegas dapat
dilakukan, (2) dalam melaksanakan tugas tidak memerlukan banyak koordinasi
terutama pada tingkat pelaksana bawahan karena bidang tugasnya telah jelas dan
tegas digariskan, (3) pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi
tugas, (4) para pimpinan mempunyai wewenang komando pada unit- unit yang
berada di bawah atas namanya sendiri, tidak perlu atas nama pucuk pimpinan.
Kebaikan dan struktur ini adalah (1) dimungkinkan pembuatan sistem yang
seragam mengenai kebijakan, sistem dan prosedur bidang tertentu dalam
organisasi secara keseluruhan, (2) tanggung jawab bawahan terpencar sesuai
dengan bidangnya sehingga jelas arah tanggung jawab bidangnya, (3) terdapat
hubungan yang bersifat konsultatif antar unit sehingga meringankan beban masingmasing
kepala unit apabila menghadapi masalah lain di dalam unitnya, (4)
spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal
mungkin.
Kelemahannya adalah (1) menciptakan tanggung jawab kembar secara
fungsional dan secara linier sehingga melemahkan kesatuan komando, (2) dapat
menimbulkan konflik antara kepala unit yang bersangkutan dan kepala unit
fungsional, (3) para karyawan terlalu menspesialisasikan din pada bidang tertentu
saja sehingga sukar untuk mengadakan tour of duty tanpa melalui pendidikan yang
intensif tenlebih dahulu, (4) memungkinkan terjadinya ego sektoral di antara
masing-masing sektor.
4. Struktur Proyek
Ciri dan struktur ini, menekankan pada hubungan horizontal dan
menciptakan tim-tim yang nantinya ditugasi untuk mencapai sasaran tertentu.
Meskipun ada kesamaan, tetapi tidak boleh mengadakan hubungan langsung.
Kebaikan dari struktur ini adalah (1) struktur proyek lebih bersifat fleksibel
dan tanggap terhadap ide-ide baru, (2) mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungan, sehingga akan lebih berhasil dalam mencapai sasaran, (3)
penghasilan yang diterima karyawan proyek akan meningkatkan gairah kerja.
Kelemahan dan struktur ini adalah (1) sering menimbulkan konflik yang
melibatkan pimpinan proyek dengan kepala unit fungsional organisasi pusat, (2)
karena pengelolaannya bersifat mandini, ada kemungkmnan pimpinan proyek akan
melewati batas wewenang yang telah dibenikan, (3) penghasilan besar dan
karyawan proyek akan menimbulkan iri hati karyawan non proyek.
5. Struktur Matriks
Ciri dan struktur ini adalah wewenang yang mengalir secara vertikal dalam
unit fungsional. Sementara wewenang dan pimpinan proyek mengalir secara
horisontal. Kebaikan dan struktur ini adalah (1) lebih mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan keadaan, (2) mengutamakan ketergantungan antara
benbagai fungsi, hubungan yang bersifat horizontal dan fleksibel operasionalnya,
(3) mengurangi beban pimpinan proyek karena hubungan fungsional dengan unit
pusat dapat dilakukan secara Iangsung.
Adapun kelemahan dan struktur ini adalah (1) pimpinan proyek bekerja
sama dengan para spesialis beberapa bidang dan unit fungsional yang tentu saja
tidak akan menguasam benar kualitas pekerjaan sesungguhnya, (2) pimpinan
proyek juga merupakan atasan, sehingga para spesialis mempunyai atasan
rangkap yang terkadang membingungkan juga, (3) penilaian yang berbeda dan
pimpinan tentunya juga dapat menciptakan hash yang berbeda, (4) kadangkadang,
masing-masing pimpinan melampaui batas wewenang sehingga dapat
menimbulkan konflik antara pimpinan proyek dan pimpinan unit fungsional pusat.
6. Struktur Panitia
Struktur panitia mempunyai fungsi utama untuk memberi saran keputusan
dalam memecahkan masalah yang dihadapi antar bagian. Ada dua jenis panitia,
pertama panitia permanen yang mempunyai tugas untuk membuat kebijakan dan
keputusan, yang kesemuanya bersifat permanen dan masalah atau tugasnya
selalu ada meskipun belum tentu terus menerus. Kedua, panitia
sementara/administrasi hoc, yang bertugas menangani masalah tertentu yang
kebetulan timbul dan memerlukan pemecahan melalui panitia dan eksistensinya
akan dibubarkan segera setelah masalah terpecahkan atau tugasnya selesai.
Ciri dan struktur ini adalah (1) tugas dan jangka waktunya terbatas, (2)
seluruh unsur pimpinan duduk dalam panitia, baik sebagai ketua maupun anggota,
(3) tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif, oleh karena itu tanggung
jawabnya juga kolektif, (4) semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang
dan tanggung jawab yang sama, (5) para pelaksana di kelompokkan dalam bidang
tugas tertentu yang harus dilaksanakan dalam bentuk task force.
Kebaikan dari struktur ini adalah (1) adanya pemusatan informasi,
kemampuan dan kepentingan untuk merumuskan kebijakan, perencanaan, dan
sebagainya, (2) dapat menyelesaikan masalah yang komplek, (3) mengurangi
kecurigaan dan ketegangan, (4) memungkinkan memperbaiki hubungan pribadi, (5)
demokrasi dalam proses pembuatan keputusan, (6) menghasilkan kesepakatan
dan keterikatan dalam melaksanakan keputusan, (7) pemusatan wewenang yang
tadinya terpisah-pisah, (8) pemusatan kemampuan, keahlian dan informasi serta
pembuatan keputusan, (9) mempunyai tanggung jawab yang Iebih besar, (10)
merupakan mekanisme koordinasi.
Kelemahannya adalah, (1) keputusan hasil konsensus sebenarnya bukan
sepenuhnya keputusan masing-masing, (2) ada kemungkinan bahwa dengan
panitia justru dapat menyebabkan penyimpangan dan masalah utama, (3) masingmasing
kurang bertanggung jawab dan dapat membatalkan keputusan yang telah
dibuat, (4) pertanggungjawaban terpecah belah.


BAB III
KLARIFIKASI KONSEP MANAJEMEN

1. Pengertian Manajemen
George R. Terry memberi pengertian manajemen sebagai proses yang khas
terdiri dari tindakan planning, organizing, actuating dan controlling, dimana masingmasing
bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian yang diikuti
secara berurutan dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula.
Adapun Ordway Tead menerjemahkan manajemen dalam rumusan, sebagai
berikut: proses dari perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatankegiatan
suatu organisasi dalam mencapal tujuan yang telah ditetapkan.
Berpijak pada sejumlah konsepsi manajemen, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa, (1) manajemen selalu diterapkan dalam hubungannya dengan
usaha suatu kelompok manusia dan tidak terhadap usaha satu orang tertentu, (2)
dalam pengertian manajemen, selalu terkandung adanya suatu tujuan yang akan
dicapai oleh sekelompok orang yang bersangkutan.
2. Prinsip-prinsip Manajemen
Dalam manajemen melekat beberapa prinsip, antara lain: (1) pembagian
kerja secara tuntas, (2) adanya wewenang dan strandar yang jelas, (3) disiplin, (4)
kesatuan perintah dan pengalaman, (5) tatanan yang baik, (6) kepentingan
organisasi diatas kepentingan pribadi, (7) pemberian rangsangan kerja, (8)
sentralisasi sebagai kekuasaan, (9) stabilitas anggotanya, jiwa kelompok yang
tinggi harus dijaga, (10) manajer yang mempunyal keahlian tehnis, kemahiran
kemanusiaan dan kemahiran melayani.
3. Unsur-unsur Dasar Manajemen
Manajemen mempunyai unsur dasar yang meluputi (1) sumber daya
manusia sebagai penggerak utama manajemen, (2) prasarana dan sarana untuk
menunjang pencapaian tujuan, (3) alat untuk mencapai tujuan organisasi, (4) caracara
yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi, (5) sumber daya finansial
yang dimiliki oleh organisasi untuk berproses mencapai tujuan.
4. Fungsi-fungsi Manajemen
Menurut George R. Terry, manajemen mengemban fungsi sebagai berikut:
a. Perencanaan/Planning
Harold Koontz dan Cyril O. Donnell, mendefinisikan perencanaan
sebagai persiapan yang teratur dan setiap usaha yang mewujudkan atau
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Unsur-unsur perencanaan
meliputi: (1) ‘apa’ yang akan dilakukan, sehingga perlu perencanaan, (2)
‘mengapa’, yang akan menentukan alasan dan prionitas suatu pekenjaan, (3)
‘siapa’ (subyek) dan ‘siapa’ (obyek) yang menjadi pelaksana untuk mencapai
tujuan, (4) ‘dimana’ tempat yang strategis untuk melaksanakan kegiatan, (5)
‘kapan’, suatu pelaksanaan dikerjakan, (6) ‘bagaimana’, yaitu cara, metode dan
mekanisme pelaksanaan tersebut.
b. Pengorganisasian / Organizing
Pengorganisasi adalah keseluruhan proses pengelompokan orangorang,
alat tugas, tanggung jawab atau wewenang, sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu kesatuan dalam
rangka mencapai tujuan yang dirumuskan.
Pengorganisasian mencakup tindakan: perumusan tujuan, penetapan
tugas pokok, menyusun perincian kegiatan, pengelompokan kegiatan dalam
fungsi-fungsi, departemenisasi, penetapan otoritas organisasi, staffing dan
facilitating.
c. Penggerak/Actuating
Penggerak adalah bagaimana menyelenggarakan pekerjaan organisasi
sesuai dengan rencana secara efektif dan efisien.
d. Pengarahan/ Directing
Pengarahan merupakan aktivitas manajemen yang berupa pekerjaanpekerjaan
memberi arah, menuntun bawahan dan menugaskan untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang ditentukan
dalam suatu usaha kerja sama.
Secara umum, pengarahan bergerak diatas prinsip-prinsip sebagai
berikut: (1) keterpaduan antara tujuan perorangan dengan tujuan organisasi, (2)
keterpaduan antara tujuan keompok dengan tujuan organisasi, (3) kerjasama
antar pimpinan, (4) partisipasi dalam pembuatan keputusan, (5) pelimpahan
wewenang yang cukup rnemadai, (6) komunikasi yang efektif, (7) pengawasan
yang efektif dan efisien.
e. Koordinasi/ Coordinating
Merupakan tugas pimpinan yang dilakukan dengan mengusahakan agar
semua kegiatan dapat selaras dan anggota-anggotanya dapat bekerja sama
dengan baik sehingga tujuan dapat tercapai dengan efisien.
f. Pengambilan Keputusan/ Decision Making
Proses pembatasan dan perumusan masalah, membuat altematif
pemecahan beserta konsekuensinya, memilih satu alternatif yang terbaik dan
melaksanakan pilihan alternatif tersebut.
Proses ini melalui beberapa tahapan, sebagai berikut: (1) identifikasi
permasalahan, (2) analisis permasalahan, (3) membuat alternatif pemecahan
masalah, (4) membandingkan masing-masing alternatif beserta
konsekuensinya, (5) melaksanakannya.
g. Pengendalian Pengawasan/ Controlling
Suatu tindakan untuk mengawasi, mengantisipasi dan mendeteksi
kemungkinan-kemungkinan penyimpangan pelaksanaan organisasi dan apa
yang telah dirumuskan semula.
Standar pengendalian meliputi (1) standar fisik, yaitu berdasarkan
ukuran non moneter dalam pelaksanaan, misalnya jam kerja yang harus
dilaksanakan oleh karyawan, (2) standar moneter yang terdiri atas standar
biaya, standar modal dan standar pendapatan, (3) standar abstrak, yaitu
standar yang tidak diberikan dengan standar fisik, misalnya standar yang
digunakan pimpinan untuk menetapkan kesetiaan bawahan.





Sabtu, 26 Oktober 2013

Anggaran Berbasis Kinerja

ANGGARAN  BERBASIS  KINERJA

Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metode penganggaran yang digunakan adalah metoda tradisional atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan pada analisa rangkaian kegiatan yang harus dihubungkan dengan tujuan yang telah ditentukan, namun lebih dititikberatkan pada kebutuhan untuk belanja/pengeluaran dan sistem pertanggung jawabannya tidak diperiksa dan diteliti apakah dana tersebut telah digunakan secara efektif dan efisien atau tidak. Tolok ukur keberhasilan hanya ditunjukkan dengan adanya keseimbangan anggaran antara pendapatan dan belanja namun jika anggaran tersebut defisit atau surplus berarti pelaksanaan anggaran tersebut gagal. Dalam perkembangannya, muncullah sistematika anggaran kinerja yang diartikan sebagai suatu bentuk anggaran yang sumber-sumbernya dihubungkan dengan hasil dari pelayanan.

Anggaran kinerja mencerminkan beberapa hal. Pertama, maksud dan tujuan permintaan dana. Kedua, biaya dari program-program yang diusulkan dalam mencapai tujuan ini. Dan yang ketiga, data kuantitatif yang dapat mengukur pencapaian serta pekerjaan yang dilaksanakan untuk tiap-tiap program. Penganggaran dengan pendekatan kinerja ini berfokus pada efisiensi penyelenggaraan suatu aktivitas. Efisiensi itu sendiri adalah perbandingan antara output dengan input. Suatu aktivitas dikatakan efisien, apabila output yang dihasilkan lebih besar dengan input yang sama, atau output yang dihasilkan adalah sama dengan input yang lebih sedikit. Anggaran ini tidak hanya didasarkan pada apa yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi pada sistem anggaran tradisional, tetapi juga didasarkan pada tujuan/rencana tertentu yang pelaksanaannya perlu disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan penggunaan biaya tersebut harus efisien dan efektif.

Berbeda dengan penganggaran dengan pendekatan tradisional, penganggaran dengan pendekatan kinerja ini disusun dengan orientasi output. Jadi, apabila kita menyusun anggaran dengan pendekatan kinerja, maka mindset kita harus fokus pada "apa yang ingin dicapai". Kalau fokus ke "output", berarti pemikiran tentang "tujuan" kegiatan harus sudah tercakup di setiap langkah ketika menyusun anggaran. Sistem ini menitikberatkan pada segi penatalaksanaan sehingga selain efisiensi penggunaan dana juga hasil kerjanya diperiksa. Jadi, tolok ukur keberhasilan sistem anggaran ini adalah performance atau prestasi dari tujuan atau hasil anggaran dengan menggunakan dana secara efisien. Dengan membangun suatu sistem penganggaran yang dapat memadukan perencanaan kinerja dengan anggaran tahunan akan terlihat adanya keterkaitan antara dana yang tersedia dengan hasil yang diharapkan. Sistem penganggaran seperti ini disebut juga dengan Anggaran Berbasis Kinerja (ABK).

Siklus anggaran adalah masa atau jangka waktu mulai saat anggaran disusun sampai dengan saat perhitungan anggaran disahkan dengan undang-undang. Siklus anggaran berbeda dengan tahun anggaran. Tahun anggaran adalah masa satu tahun untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan anggaran atau waktu di mana anggaran tersebut dipertanggungjawabkan. Jelaslah, bahwa siklus anggaran bisa mencakup tahun anggaran atau melebihi tahun anggaran karena pada dasarnya, berakhirnya suatu siklus anggaran diakhiri dengan perhitungan anggaran yang disahkan oleh undang-undang. Siklus anggaran terdiri dari beberapa tahap (fase) yaitu :
  1. Tahap penyusunan anggaran
  2. Tahap pengesahan anggaran
  3. Tahap pelaksanaan anggaran
  4. Tahap pegawasan peaksanaan anggaran
  5. Tahap pengesahan perhitungan anggaran
Untuk dapat menyusun Anggaran Berbasis Kinerja terlebih dahulu harus disusun perencanaan strategik (Renstra). Penyusunan Renstra dilakukan secara obyektif dan melibatkan seluruh komponen yang ada di dalam pemerintahan dan masyarakat. Agar sistem dapat berjalan dengan baik perlu ditetapkan beberapa hal yang sangat menentukan yaitu standar harga, tolok ukur kinerja dan Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan. Pengukuran kinerja (tolok ukur) digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan sasaran dan tugas yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah. Salah satu aspek yang diukur dalam penilaian kinerja pemerintah daerah adalah aspek keuangan berupa ABK. Untuk melakukan suatu pengukuran kinerja perlu ditetapkan indikator-indikator terlebih dahulu antara lain indikator masukan (input) berupa dana, sumber daya manusia dan metode kerja. Agar input dapat diinformasikan dengan akurat dalam suatu anggaran, maka perlu dilakukan penilaian terhadap kewajarannya. Dalam menilai kewajaran input dengan keluaran (output) yang dihasilkan, peran Analisa Standar Biaya (ASB) sangat diperlukan. ASB adalah penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.

Ruang lingkup ABK
  1. Menentukan Visi dan misi (yang mencerminkan strategi organisasi), tujuan, sasaran, dan target.
Penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, dan target merupakan tahap pertama yang harus ditetapkan suatu organisasi dan menjadi tujuan tertinggi yang hendak dicapai sehingga setiap indikator kinerja harus dikaitkan dengan komponen tersebut. Oleh karena itu, penentuan komponen-komponen tidak hanya ditentukan oleh pemerintah tetapi juga mengikutsertakan masyarakat sehingga dapat diperoleh informasi mengenai kebutuhan publik. 
  1. Menentukan Indikator Kinerja.
Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan suatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahapan perencanaan, tahap pelaksanaan maupun tahap setelah kegiatan selesai dan bermanfaat (berfungsi). Indikator kinerja meliputi :
    1. Masukan (Input) adalah sumber daya yang digunakan dalam suatu proses untuk menghasilkan keluaran yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya. Indikator masukan meliputi dana, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, data dan informasi lainnya yang diperlukan.
    2. Keluaran (Output) adalah sesuatu yang terjadi akibat proses tertentu dengan menggunakan masukan yang telah ditetapkan. Indikator keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu aktivitas atau tolok ukur dikaitkan dengan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan baik dan terukur.
    3. Hasil (Outcome) adalah suatu keluaran yang dapat langsung digunakan atau hasil nyata dari suatu keluaran. Indikator hasil adalah sasaran program yang telah ditetapkan.
    4. Manfaat (Benefit) adalah nilai tambah dari suatu hasil yang manfaatnya akan nampak setelah beberapa waktu kemudian. Indikator manfaat menunjukkan hal-hal yang diharapkan dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi secara optimal.
    5. Dampak (Impact) pengaruh atau akibat yang ditimbulkan oleh manfaat dari suatu kegiatan. Indikator dampak merupakan akumulasi dari beberapa manfaat yang terjadi, dampaknya baru terlihat setelah beberapa waktu kemudian.
  1. Evaluasi dan pengambilan keputusan terhadap pemilihan dan prioritas program.
Kegiatan ini meliputi penyusunan peringkat-peringkat alternatif dan selanjutnya mengambil keputusan atas program/kegiatan yang dianggap menjadi prioritas. Dilakukannya pemilihan dan prioritas program/kegiatan mengingat sumber daya yang terbatas.
  1. Analisa Standar Biaya (ASB)
ASB merupakan standar biaya suatu program/kegiatan sehingga alokasi anggaran menjadi lebih rasional. Dilakukannya ASB dapat meminimalisir kesepakatan antara eksekutif dan legislatif untuk melonggarkan alokasi anggaran pada tiap-tiap unit kerja sehingga anggaran tersebut tidak efisien. Dalam menyusun ABK perlu memperhatikan prinsip-prinsip penganggaran, perolehan data dalam membuat keputusan anggaran, siklus perencanaan anggaran daerah, struktur APBN/D, dan penggunaan ASB. Dalam menyusun ABK yang perlu mendapat perhatian adalah memperoleh data kuantitatif dan membuat keputusan penganggarannya.
Perolehan data kuantitatif bertujuan untuk :
  • memperoleh informasi dan pemahaman berbagai program yang menghasilkan output dan outcome yang diharapkan.
  • menjelaskan bagaimana manfaat setiap program bagi rencana strategis. Berdasarkan data kuantitatif tersebut dilakukan pemilihan dan prioritas program yang melibatkan tiap level dari manajemen pemerintahan. (RP-SB)
Centre for Development of Accountancy and Finance

Salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapan belanja daerah adalah Analisa Standar Biaya (ASB). Alokasi belanja ke dalam aktivitas untuk menghasilkan output seringkali tanpa disertai alasan dan justifikasi yang kuat. ASB mendorong penetapan biaya dan pengalokasian anggaran kepada setiap aktivitas unit kerja menjadi lebih logis dan mendorong dicapainya efisiensi secara terus-menerus karena adanya pembandingan (benchmarking) biaya per unit setiap output dan diperoleh praktek-praktek terbaik (best practices) dalam desain aktivitas. Dalam rangka penyusunan analisis biaya diperlukan prosedur-prosedur yang dapat menjawab pertanyaan berikut :
  1. Berapa biaya yang harus dibebankan pada suatu pelayanan sehingga dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan pelayanan tersebut?
  2. Apakah lebih efektif jika kita mengontrakkan pelayanan kepada pihak luar daripada melaksanakannya sendiri?
  3. Jika kita meningkatkan/menurunkan volume pelayanan, apa pengaruhnya pada biaya yang akan kita keluarkan? Biaya apa yang akan berubah dan berapa banyak perubahannya?
  4. Biaya pelayanan apa yang harus dibayar tahun ini bila dibanding dengan tahun selanjutnya?
Formulasi Analisis Standar Belanja
Untuk melakukan perhitungan ASB, unit kerja terkait perlu terlebih dahulu mengidentifikasi belanja yang terdiri dari :
  • Belanja Langsung
  • Belanja Tidak Langsung
TOTAL BELANJA : BELANJA LANGSUNG + BELANJA TIDAK LANGSUNG

Karakteristik belanja langsung adalah bahwa input (alokasi belanja) yang ditetapkan dapat diukur dan diperbandingkan dengan output yang dihasilkan. Sedangkan belanja tidak langsung, pada dasarya merupakan belanja yang digunakan secara bersama-sama (common cost) untuk melaksanakan seluruh program atau kegiatan unit kerja. Oleh karena itu dalam penghitungan ASB, anggaran belanja tidak langsung dalam satu tahun anggaran harus dialokasikan ke setiap program atau kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Pengalokasian belanja tidak langsung dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
  1. Alokasi rata-rata sederhana yaitu metode alokasi anggarun belanja tidak langsung ke setiap kegiatan non investasi dengan cara membagi jumlah anggaran yang dialokasikan dengan jumlah kegiatan non investasi.
  2. Alokasi bobot belanja langsung yaitu metode alokasi anggaran belanja tidak langsung ke setiap kegiatan non investasi berdasarkan besarnya bobot (nilai relatif) belanja langsung dari kegiatan non investasi yang bersangkutan.

Program atau kegiatan yang memperoleh alokasi belanja tidak langsung adalah program atau kegiatan non investasi. Program atau kegiatan investasi yang menambah aset daerah tidak menerima alokasi anggaran tahunan belanja tidak langsung, karena output program atau kegiatan investasi adalah berupa aset daerah yang dimanfaatkan lebih dari satu tahun anggaran. ASB merupakan hasil penjumlahan belanja langsung setiap program atau kegiatan dengan belanja tidak langsung yang dialokasikan pada program atau kegiatan yang bersangkutan.

Perhitungan ASB tidak dapat distandarisasi antara propinsi/kabupaten/kota dengan propinsi/kabupaten/kota lainnya karena standarisasi harga antara suatu tempat dengan tempat lainnya dapat berbeda. Misalnya harga obat di Jawa Barat dengan Papua sangat berbeda. Demikian juga, tarif perjalanan dinas, honor-honor dll dapat berbeda antara Jawa Barat dan Papua. Secara ringkas dari uraian tersebut di atas, pada dasarnya menjelaskan bahwa ABK disusun harus ada keterkaitan tahapan secara menyeluruh.

Penyusunan ABK dimulai dengan menetapkan renstra yang menjelaskan visi, misi dan tujuan dari unit kerja, serta pendefinisian program yang hendak dilaksanakan beserta kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut. Selanjutnya ditetapkan rencana kinerja tahunan yang mencakup tujuan/sasaran, program, kegiatan, indikator dan target yang ingin dicapai dalam waktu satu tahun. Penetapan target kinerja pada program terlihat dari indikator outcome, sedangkan penetapan target kinerja kegiatan terlihat dari indikator output nya. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup kegiatan tugas pokok dan fungsi (pelayanan, pemeliharaan, administrasi umum) dan kegiatan dalam rangka belanja investasi. Menghitung besarnya alokasi anggaran pada setiap kegiatan dimulai dengan menganalisis beban kerja pada setiap kegiatan. Analisis beban kerja dan perhitungan biaya per unit menggunakan indikator efisiensi dan input sebagai dasar dari perhitungan standar biaya. Lingkup pengalokasian anggaran dan perhitungan total biayanya merupakan suatu ASB.

Prinsip-Prinsip Penganggaran
l) Transparansi dan akuntabilitas anggaran APBN/D harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan. Oleh karena itu, anggota masyarakat berhak mengetahui proses anggaran dalam menyalurkan aspirasi dan kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat. Selain itu, masyarakat juga berhak menuntut pertanggungjawaban atas rencana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.

2) Disiplin anggaran
Pendapatan yang direncanakan harus dapat terukur secara rasional dan dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja dan didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan/proyek yang belum/tidak tersedia anggarannya.

3) Keadilan anggaran
Pemerintah pusat/daerah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil tanpa diskriminasi sehingga dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat dalam pemberian pelayanan.

4) Efisiensi dan efektifitas anggaran
Setiap kegiatan yang direncanakan harus efektif dalam pencapaian kinerjanya dan efisien dalam pengalokasian dananya.

5) Disusun dengan pendekatan kinerja
Anggaran disusun dengan mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output/outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sebanding atau lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan (RP-SB).

Centre for Development of Accountancy and Finance

Jumat, 25 Oktober 2013

Modul Sosiologi

DAFTAR ISI
IDENTITAS
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Kegiatan Belajar I
-       Tujuan Pembelajaran
-       Materi Pokok
1.      Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
·         Konsep Dasar dan Metode – metode Sosiologi
1.      Pengertian Sosiologi.
2.      Sejarah Lahirnya Sosiologi
3.      Sifat hakekat sosiologi
4.      Ciri-ciri Sosiologi
5.      Obyek kajian sosiologi
6.      Cabang-cabang Sosiologi
7.      Manfaat Sosiologi
8.      Metode-metode Sosiologi
·         Uraian Materi
·         Tugas Kegiatan 1
Kegiatan Belajar II
-       Tujuan Pembelajaran
-       Materi Pokok
1.      Konsep tentang Realitas Sosial Budaya
1.      Hubungan antara berbagai konsep tentang realitas Sosial Budaya
2.      Fenomena Sosial
·         Uraian Materi
·         Tugas Kegiatan 2
PENUTUP
-       RANGKUMAN MODUL
-       TES AKHIR MODUL
KUNCI TUGAS / TES
DAFTAR PUSTAKA

  
PENDAHULUAN
Modul I ini, yang akan membahas tentang Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan dan Konsep Tentang Realitas Sosial Budaya.
Sosiologi ditinjau dari sifatnya sebagai ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science)
Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada para peserta didik dalam memahami konsep – konsep sosiologi, seperti sosialisasi, kelompok dan struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial serta konflik sosial sampai pada terciptanya integritas sosial.
Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar, yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasar analisis berpikir logis. Sedang sebagai metode sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Pada modul I ini mahasiswa  diharapkan mampu menguasai konsep tentang sosiologi, dan berbagai macam konsep dasar sosiologi sampai pada pemahaman tentang berbagai macam realitas sosial budaya.
Modul ini terbagi menjadi 2 bagian :
1.      Kegiatan belajar 1    : Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan (Konsep dasar dan metode – metode sosiologi.
2.      Kegiatan belajar 2    : Konsep tentang realitas Sosial Budaya
Untuk mempelajari modul ini diperlukan kesungguhan anda agar mau membaca dan memahami dengan benar uraian materi beserta contoh – contoh yang kami sajikan. Dan diakhir kegiatan, anda dapat berlatih dengan tugas-tugas yang ada, kerjakan dengan baik tugas-tugas itu.
Di akhir modul terdapat kunci jawaban, pergunakan kunci tersebut setelah anda selesai mengerjakan tugas anda. Kunci tersebut sebagai alat ukur tingkat kemajuan belajar anda.
Pelajari modul ini secara berurutan, apabila anda menemui kesulitan, kekurang pahaman, diskusikan dengan teman.
Selamat belajar, Semoga sukses !


  






KEGIATAN BELAJAR 1
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, anda diharapkan dapat :
1.      Mendefinisikan konsep sosiologi
2.      Menjelaskan singkat lahirnya sosiologi
3.      Membedakan sosiologi sebagai ilmu murni dan ilmu terapan.
4.      Menyebutkan sifat dan hakekat sosiologi
5.      Menjelaskan singkat sifat-sifat sosiologi
6.      Menyebutkan ciri – ciri sosiologi
7.      Mengklasifikasikan 2 obyek kajian sosiologi
8.      Menyebutkan cabang – cabang sosiologi
9.      Menyebutkan manfaat sosiologi
10.  Menjelaskan metode – metode sosiologi

Materi Pokok
1.      Pengertian dan sejarah lahirnya sosiologi
2.      Sifat dan hakekat sosiologi
3.      Ciri-ciri sosiologi
4.      Objek kajian sosiologi
5.      Cabang-cabang sosiologi
6.      Manfaat sosiologi
7.      Metode – metode sosiologi


Uraian Materi
1.      Pengertian Sosiologi dan Sejarahnya

         Istilah sosiologi berasal dari kata “socious” (bahasa latin) yang artinya teman atau kawan, dan “logos” (bahasa Yunani) yang artinya ilmu pengetahuan. Secara harfiah sosiologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antar teman. Yang dimaksud hubungan antar teman meliputi antara orang yang satu dengan orang yang lain, baik yang bersungguh-sungguh teman atau sahabat maupun lawan atau musuh. Pengertian ini diperluas sedikit menjadi “Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat.”
Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh seorang filosof dari Perancis yang bernama Auguste Marie Francois Savier Comte, ini terkenal dengan sebutan Auguste Comte pada tahun (1798 – 1857), dalam bukunya “Course de Philosophie Positive”. Karena jasanya maka Auguste Compte disebut sebagai Bapak Sosiologi. Berikut ini definisi sosiologi menurut para ahli :
1.      Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan satu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem itu.
1.      Anthony Giddens
Sosiologi merupakan studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok dan masyarakat.
1.      Herbert Spencer dari Inggris
Sosiologi adalah penelitian tentang susunan – susunan dan proses – proses dari kehidupan sosial sebagai suatu keseluruhan.
1.      Hassan Shadily
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan – ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh, serta berubahnya perserikatan – perserikatan hidup serta kepercayaan dan keyakinan, memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama dalam tiap persekutuan hidup manusia.
1.      Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
1)    Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerak masyarakat dan politik, dan sebagainya.
2)    Hubungan dan saling pengaruh antara gejala – gejala sosial dan gejala – gejala non sosial, misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya, serta
3)    Ciri – ciri umum semua jenis gejala sosial.
1.      Mayor Polak
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan diantara manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik kelompok formal maupun kelompok material atau kelompok statis maupun kelompok dinamis.
1.      Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dengan kelompok.
1.      Lahirnya Sosiologi
Sosiologi lahir berkaitan dengan terjadinya perubahan sosial masyarakat di Eropa Barat pada masa Revolusi Industri (di Inggris) dan Revolusi Sosial ( di Perancis).

Beberapa tokoh sosiologi antara lain sebagai berikut :
1.      Auguste Comte (1798 – 1857)
Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh Auguste Comte seorang ahli filsafat Perancis pada tahun 1839, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi.
Sumbangannya terhadap sosiologi antara lain sebagai berikut :
1)    Sosiologi harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode historis secara sistematik. Objek yang dikaji harus berupa fakta, onjektif, bermanfaat, serta mengarah pada kepastian dan kecermatan.
2)    Auguste Comte menjelaskan bahwa dalam menjelaskan gejala alam dan gejala sosial, manusia akan melewtai tiga jenjang yang dikenal dengan hukum tiga jenjang yaitu :
a)    jenjang teologi
b)    jenjang metafisika dan
c)    jenjang positif
3)    Auguste Comte  mengatakan bahwa sosiologi merupakan ratu ilmu – ilmu sosial dan menempati peringkat teratas dalam hierarki ilmu – ilmu sosial.
4)    Auguste Comte membagi sosiologi ke dalam dua bagian, yaitu statistika sosial (sosial statics) dan dinamika sosial (sosial dinamics).

2.      Sifat  dan Hakekat  Sosiologi  Sebagai  Ilmu Pengetahuan

Menurut Soerjono Soekanto, ilmu dapat didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika). Pengetahuan harus bersifat objektif, artinya selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu. Hanya pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya yang dapat disebut sebagai ilmu.
Sosiologi dapat disebut sebagai ilmu karena sudah memenuhi syarat – syarat tersebut. Sosiologi merupakan ilmu yang berdiri sendiri yang objeknya adalah masyarakat.
Sosiologi dapat disebut memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki sifat – sifat :
1.      Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif melainkan objektif;
2.      Sosiologi bersifat teoritis, artinya selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil – hasil observasi, merupakan unsur – unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan antar hubungan dan sebab akibat sehingga menjadi teori;
3.      Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori – teori sosiologi terbentuk atas dasar teori – teori yang sudah ada;
4.      Sosiologi bersifat nonetis, artinya yang menjadi inti persoalan dalam sosiologi bukanlah persoalan baik buruknya suatu fakta, melainkan tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta – fakta tersebut.

3.   Ciri-ciri sosiologi sebagai berikut :
1.      Sosiologi merupakan ilmu sosial (bukan ilmu alam atau kerohanian)
    1. Sosiologi bersifat kategoris (bukan normatif)
    2. Sosiologi merupakan ilmu murni (bukan terapan)
    3. Sosiologi bersifat abstrak (bukan konkret)
    4. Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola-pola umum terinteraksi.
    5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris – rasional.
    6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum (bukan khusus)

4.  Objek Sosiologi
1.      Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala – gejala dan proses  hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
2.      Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai mahkluk sosial atau masyarakat yaitu hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

Objek Sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar  manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.  -Mac lver dan Page: Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata  cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat.  Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial.
-Ralph Linton: Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang  telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga  mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap  diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas batas  yang dirumuskan dengan jelas.
 - Selo Soemardjan : Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama,  yang menghasilkan kebudayaan  Dari definisi-definisi di atas, unsur-unsur masyarakat sebagai berikut :
a. Manusia yang hidup bersama. Di dalam Ilmu Sosial tidak ada ukuran mutlak  ataupun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.  Akan tetapi secara teoretis angka minimnya adalah dua orang yang hidup  bersama. 
b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah  sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti umpamanya kursi, meja dan  sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia akan timbil manusia manusia  baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti;
mereka juga mempunyai keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau  perasaan-  perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbulah sistem komunikasi dan timbulah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara  manusia dalam kelompok tersebut.
c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan
d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.
Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya  terikat satu dengan lainnya.
Dua Hasrat Kuat dalam diri manusia :
a. Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya atau manusia lain  disekelilingnya (misalnya, masyarakat)
b. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan sekelilingnya  Untuk dapat menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan diatas, manusia  mempergunakan pikiran, perasaan dan  kehendaknya  Kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan masyarakat agar dapat terus hidup:
a. Adanya populasi dan populasi replacement
b. Informasi
c. Energi
d. Materi
e. Sistem Komunikasi
f. Sistem produksi
g. Sistem distribusi
h. Sistem organisasi sosial
i. Sistem pengendalian sosial
j. Perlindungan masyarakat terhadap ancaman-ancaman yang tertuju pada jiwa
dan harta bendanya.

Komponen-komponan dasar suatu masyarakat
1. Populasi:yakni warga-warga suatu masyarakat yang dilihat dari setiap  sudut pandangan kolektif. Secara sosiologis, maka aspek-aspek  sosiologisnya yang diperlu dipertimbangkan adalah
- aspek-aspek genetik yang konstan
- variabel-variabel genetik
- variabel-variabel demografis
2. Kebudayaan Hasil karya, cipta dan rasa dari kehidupan bersama yang
mencakup :
- sistem lambang-lambang
- informasi
Hasil-hasil kebudayaan material
1. Organisasi sosial
: Yakni jaringan hubungan antara warga-warga masyarakat yang  bersangkutan, yang antara lain mencakup :
- warga masyarakat secara individual
- peranan-peranan
- kelompok-kelompok sosial
- kelas-kelas sosial
3.      Lembaga-lembaga sosial dan sistemnya.

4.       

5.      Cabang-cabang Sosiologi
Menurut Robert K. Merton dan kawan – kawan dalam bukunya Sociology Today Problem and Prospects, cabang-cabang sosiologi terdiri atas :
a.      Sosiologi Politik
Sosiologi politik adalah suatu cabang sosiologi yang mengkaji hubungan antara gejala – gejala kemasyarakatn dengan politik.
b.      Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum adalah cabang sosiologi yang mempelajari hubungan antara  gejala – gejala kemasyarakatan dengan hukum.
c.    Sosiologi Pendidikan
Sosiologi pendidikan adalah cabang sosiologi yang mengkaji hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan pendidikan.
d.  Sosiologi Agama
Sosiologi agama adalah bagian dari ilmu sosiologi yang mempelajari hubungan gejala kemasyarakatan dengan agama.
e.  Sosiologi Kekeluargaan
Sosiologi kekeluargaan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan keluarga.
f.       Sosiologi Kesenian
Sosiologi kesenian adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan seni.
g.      Sosiologi Kedokteran  
Sosiologi kedokteran adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan kedokteran.
h.      Sosiologi Ilmu Pengetahuan
Sosiologi ilmu pengetahuan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan ilmu  pengetahuan.
i.        Sosiologi Ekonomi
Sosiologi ekonomi adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala-gejala kemasyarakatan dengan ekonomi.
j.        Sosiologi Persengketaan
Sosiologi persengketaan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan persengketaan.

6.      Manfaat Sosiologi
Manfaat sosiologi antara lain sebagai berikut :
a.       Sosiologi dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat.
b.      Sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat, serta dapat menilai ‘dunia’ atau ‘budaya’ lain yang belum kita ketahui.
c.       Dengan bantuan sosiologi kita akan makin memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat lain, serta memanfaatkan perbedaan –perbedaan yang ada tanpa menyebabkan timbulnya konflik diantara anggota masyarakat yang berbeda.
d.      Bagi kita sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi  membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks  dewasa ini, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari – hari.

7.      Metode – metode Sosiologi
Sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala – gejala alamiah khususnya gejala kemasyarakatan. Teknik dasar dalam metode ilmiah adalah observasi ilmiah dan  penalaran ilmiah.
Menurut Paul B. Horton, teknik riset dalam sosiologi, antara lain sebagai berikut :
1.      Study Cross – sectional dan longitudinal, yakni suatu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang luas dan dalam suatu jangka waktu tertentu. Sedangkan studi longitudinal adalah studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.
2.      Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Dalam eksperimen laboratorium, subjek orang dikumpulkan dalam suatu tempat “laboratorium” kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan peneliti, kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan.
3.      Penelitian pengamatan, hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian ini peneliti tidak mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.
Menurut Soerjono Soekanto, ada dua jenis metode yang digunakan dalam sosiologi, sebagai berikut :

1.      Metode Kualitatif
Metode kualitatif mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka. Metode ini meliputi :
1)    Metode historis, yaitu menganalisis peristiwa – peristiwa masa lalu untuk merumuskan prinsip – prinsip umum;
2)    Metode komparatif, yaitu membandingkan antara bermacam – macam – macam masyarakat;
3)    Metode studi kasus, alat-alat yang diperlukan :
a)    wawancara
b)    daftar pertanyaan
c)    pengamatan partisipasi

2.         Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif mengutamakan bahan – bahan keterangan dengan angka atau gejala – gejala yang diteliti dapat diukur dengan skala, indeks, tabel, dan formula. Termasuk dalam metode ini adalah metode statistik, dimana gejala – gejala masyarakat sebelum dianalisis dikuantifikasi terlebih dahulu.

 TUGAS KEGIATAN BELAJAR
A.       Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1.      Sosiologi berasal dari kata ….
1.      socio berarti kawan dan logos berarti berbicara
2.      sosio berarti lawan, dan logis berarti berbicara
3.      socius berarti lawan, dan logika berarti berbicara
4.      socius berarti kawan, dan logos berarti kata
5.      socius berarti kawan dan logos berarti berbicara
2.      Ahli sosiologi yang mengemukakan istilah sosiologi untuk yang pertama kalinya ialah ….
1.      Ibnu Khaldun
2.      Plato
3.      Aristoteles
4.      Machiavelli
5.      Auguste Comte
3.      Kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indra atau segala sesuatu yang kita ketahui dari berbagai sumber, yaitu bernalar, pengalaman, wewenang, dan intuisi, merupakan pengertian dari ….
1.      ilmu
2.      pengetahuan
3.      ilmu pengetahuan
4.      fakta
5.      data
4.      Objek kajian sosiologi, yaitu ….
1.      kumpulan manusia serta lingkungannya
2.      hubungan manusia dengan lingkungannya
3.      adat istiadat dan tingkah laku manusia
4.      segala sesuatu tentang manusia
5.      hubungan manusia dengan interaksi dalam  masyarakat
5.      Sosiologi didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif melainkan objektif. Ini berarti sosiologi telah memenuhi sifat ilmu pengetahuan yaitu ….
1.      kategoris
2.      empiris
3.      murni
4.      irasional
5.      nonetis
6.      Pengetahuan harus selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain, artinya pengetahuan harus bersifat ….
1.      subjektif
2.      objektif
3.      teoritis
4.      empiris
5.      kategoris
7.      Terdapat beberapa ciri sosiologi, salah satunya adalah ….
1.      merupakan ilmu murni
2.      bersifat normatif
3.      bersifat konkret
4.      merupakan ilmu pengetahuan khusus
5.      merupakan ilmu terapan
8.      Revolusi industri sebagai pemicu lahirnya sosiologi ditandai dengan ….
1.      adanya kesadaran akan hak asasi yang dijamin hukum
2.      semangat liberalisme disegala bidang
3.      terbentuknya kelas-kelas sosial di dalam masyarakat
4.      masyarakat agraris berangsur-angsur berubah menjadi masyarakat industri
5.      adanya inovasi – inovasi baru.
9.      Di bawah ini yang bukan termasuk konsep sosiologi adalah ….
1.      Tono belajar giat pada waktu akan menghadapi ulangan umum saja
2.      masyarakat pedesaan biasanya bergotong royong dalam membangun pos ronda
3.      seorang ayah bekerja keras dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya
4.      penyebab utama penyimpangan seksual pada remaja adalah akibat pengaruh VCD porno
5.      Indonesia adalah negara republik
10.  Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :
1.      Sosiologi merupakan ilmu terapan
2.      Sosiologi  bersifat kategoris
3.      Sosiologi bersifat konkret
4.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum
Dari pernyataan-pernyataan di atas yang merupakan ciri sosiologi adalah nomor ….
1.      1 dan 2
2.      1 dan 3
3.      1 dan 4
4.      2 dan 3
5.      2 dan 4
11.  Dalam penelitian lapangan seorang peneliti selain mendapat data dari observasi sendiri juga mendapat data melalui keterangan – keterangan dari masyarakat (informan) sehingga metode pengumpulan faktanya bersifat ….
1.      kuantitatif
2.      kualitatif
3.      induktif
4.      deduktif
5.      objektif
12.  Metode pengamatan yang menganalisis peristiwa – peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip – prinsip umum, merupakan salah satu metode kualitatif yaitu metode ….
1.      komparatif
2.      historis
3.      studi kasus
4.      interview
5.      partisipan
13.  Metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka adalah ….
1.      kualitatif
2.      historis
3.      komparatif
4.      case study
5.      kuantitatif
14.  Suatu pengamatan yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya merupakan metode sosiologi ….
1.      studi cross-sectional
2.      studi longitudinal
3.      eksperimen laboratorium
4.      eksperimen lapangan
5.      penelitian pengamatan
15.  Suatu metode penelitian yangberusaha membanding – bandingkan antara variabel satu dengan variabel lainnya merupakan metode ….
1.      historis
2.      observasi
3.      komparatif
4.      studi kasus
5.      interview

B. Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar !
1.      Uraikan asal – usul kata sosiologi !
2.      Ilmu sosiologi dapat berfungsi sebagai ilmu murni dan ilmu terapan. Analisislah pernyataan tersebut dengan berpedoman pada pernyataan di bawah ini :
1.      menurut anda bagaimana struktur sosial perkampungan miskin ?
2.      Bagaimana cara mencegah kejahatan di daerah miskin ?
3.      Jelaskan perbedaan obyek sosiologi secara material maupun formal !
4.      Sebutkan 4 manfaat sosiologi !
5.      Jelaskan perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif !




Kegiatan Belajar 2
KONSEP TENTANG REALITAS SOSIAL BUDAYA

Standar Kompetensi       :       Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Kompetensi Dasar            :     Menjelaskan fungsi sosial sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, anda diharapkan dapat :
1.      Mendefinisikan konsep realitas sosial.
2.      Mendeskripsikan  konsep – konsep tentang realitas sosial budaya.
3.      Mendeskripsikan hubungan antara berbagai konsep tentang realitas sosial budaya.
4.      Dapat mengidentifikasikan data sosiologis tentang fenomena sosial di lingkungan masyarakat.

Materi Pokok :
Konsep tentang realistas sosial budaya :
-          Hubungan antara berbagai konsep tentang realitas sosial budaya.
-          Fenomena Sosial
Uraian Materi :
1.      Konsep – Konsep tentang Realitas Sosial Budaya
Pengertian
Manusia dalam realitas kehidupan sehari – hari ternyata tidak lepas  dari hubungan manusia lain atau tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan membentuk kesatuan – kesatuan sosial seperti keluarga, kekerabatan, perkumpulan, ketetanggaan, persahabatan, persaingan, komuniti, suku bangsa, bangsa, negara serta badan-badan internasional. Hal ini sesuai dengan naluri dan kodrat manusia sebagai mahkluk sosial.
Apabila manusia tidak berinteraksi, bekerjasama, bersaing dengan manusia lainnya, maka tidak akan bisa berkembang menjadi manusia yang sempurna, tetapi akan tetap menjadi manusia primitif yang jiwa dan pengetahuannya kerdil, terbelakang peradabannya seperti masyarakat primitif.
Sebagai sarana berkumpul terdapat berbagai kelompok besar maupun kecil. Kelompok yang terdiri atas ayah, ibu dan anak dinamakan keluarga. Apabila keluarga ditambah dengan kakek, paman, keponakan, cucu, yang bertalian darah disebut kekerabatan.
Kelompok manusia yang berkumpul atas dasar kepentingan yang sama dan bukan lagi atas dasar hubungan darah tersebut disebut perkumpulan atau asosiasi. Kelompok yang berlatar belakang tempat tinggal yang berdekatan disebut ketetanggaan. Pertemanan dan persahabatan terjadi karena seringnya bertemu dan kesamaan minat dan kepentingan.
Manusia tidak lepas dari persaingan dan perlawanan atau permusuhan. Ini terjadi karena jumlah kebutuhan manusia tak terbatas sedangkan alat untuk memenuhi kebutuhan terbatas. Kelompok manusia yang didasari oleh lokalitas dinamakan komunitas, sedangkan masyarakat adalah kelompok besar manusia yang relatif permanen berinteraksi, menganut dan menunjunjung suatu sistem nilai dan kebudayaan tertentu. Kelompok yang lebih luas lagi adalah suku bangsa yang mempunyai ciri-ciri mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul, tempat asal, serta kebudayaan. Kumpulan berbagai suku bangsa disebut bangsa yaitu kelompok manusia heterogen dari berbagai segi tetapi mempunyai kehendak bersama. Wadah dari bangsa adalah negara yang mempunyai sistem pemerintahan yang berdaulat penuh dan wadah kerjasama antar negara adalah internasional.

2.      Hubungan antara Berbagai Konsep tentang Realitas Sosial Budaya

1.      Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial (masyarakat) yang terkecil yang terdiri atas suami, istri, dan adat. Fungsi pokok keluarga meliputi pemenuhan kebutuhan biologis dan emosional, pendidikan, sosial, ekonomi, dan pengawasan sosial.
Intisari pengertian keluarga antara lain sebagai berikut :
1)    Merupakan kelompok sosial kecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
2)    Hubungan antara anggota dijiwai rasa tanggungjawab.
3)   Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak-anak dalam proses sosialisasi agar mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.
4)    Hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi.
Dalam pandangan sosiologi, keluarga dapat diartikan sebagai berikut:
1)    Dalam arti sempit
Keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak – anak. Keluarga seperti ini disebut keluarga inti atau keluarga batih (nuclear family)
2)    Dalam arti luas
Meliputi semua pihak yang ada hubungan darah. Keluarga seperti ini disebut keluarga besar atau keluarga luas (extended family).
Menurut Bossard dan Boll, ada dua jenis keluarga dilihat dari hubungan anak, sebagai berikut :
1)    Keluarga kandung atau keluarga biologis (family of procreation)
Keluarga kandung adalah sebuah keluarga yang mempunyai hubungan darah dengan anak, terdiri atas ayah, ibu, dan anak kandung. Hubungan dalam keluarga biologis berlangsung terus dan tak mungkin terhapus.
2)    Keluarga orientasi (family of orientation) atau keluarga psikologis.
Keluarga orientasi adalah keluarga yang menjadi tempat bagi anak untuk memperoleh perlindungan, pendidikan, tempat mengarahkan diri atau orientasi. Hubungan dalam keluarga orientasi dapat terputus atau berubah dari waktu ke waktu.
Dilihat dari lengkap tidaknya anggota keluarga dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut :

1.      Keluarga lengkap
Keluarga lengkap adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
1.      Keluarga tidak lengkap disebut keluarga pecah (broken home).
Keluarga tidak lengkap adalah keluarga yang salah satu anggota intinya tidak ada (meninggal atau bercerai). Keluarga pecah semua (quasi broken home) yaitu keluarga yang anggota intinya sebenarnya lengkap, tetapi tidak dirasakan atau dihayati secara lengkap oleh anggota-anggotanya.
Proses pembentukan keluarga
Terbentuknya sebuah keluarga dimulai dari perkenalan antara seorang pria dengan seorang wanita, yang berlanjut menjadi pertunangan dan kemudian diakhiri dengan perkawinan resni. Keluarga merupakan kelompok orang yang mempersatukan dalam ikatan perkawinan dan membentuk rumah tangga.
Menurut Undang-undang yang mengatur tentang perkawinan (Undang-undang No. 1 Tahun 1974) dikatakan bahwa perkawinan adalah “ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Dalam undang – undang tersebut juga dituliskan bahwa : “Perkawinan baru merupakan perkawinan yang sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya”.
Selanjutnya ditegaskan sebagai berikut :
1.      Setiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.      Perkawinan dapat dinyatakan sah apabila dilakukan menurut hukum agama dan kepercayaannya masing-masing.
3.      Perkawinan harus didasarkan persetujuan kedua calon mempelai.

Tujuan perkawinan :
1)    Untuk membentuk sebuah keluarga atau rumah tangga yang bahagia lahir batin dan kekal.
2)    Untuk memenuhi kebutuhan biologis secara sah dan sehat.
3)    Untuk mendapatkan keturunan yang sah.
4)    Sebagai wahana pertama dan utama untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi berikutnya.
5)   Untuk memperjelas adanya garis keturunan sehingga memudahkan dalam penyelesaian masalah harta warisan.
6)    Untuk hidup bermasyarakat.
7)   Untuk memenuhi kebutuhan rohani yaitu kasih sayang, cinta, kebahagiaan, kedamaian, keamanan, dan ketenteraman.
Bentuk – bentuk Perkawinan
1)    Dilihat dari segi  jumlah suami atau istri, dibedakan sebagai berikut :
a)    monogami, yaitu perkawinan satu suami dengan satu istri.
b)    Poligami yaitu perkawinan dengan jumlah suami / istri lebih dari satu.
-          Poligini yaitu perkawinan antara seorang pria dengan banyak wanita.
-          Poliandri yaitu perkawinan antara seorang wanita dengan banyak pria.
2)    Dilihat dari segi asal suami atau istri, dibedakan sebagai berikut :
a)    Eksogami, yaitu perkawinan di luar lingkungan sendiri.
Pada masyarakat unilateral, dikenal dengan istilah connubium yaitu seseorang dari suatu klan hanya boleh kawin dengan anggota klan tertentu.
Ada dua bentuk connubium :
-          Connubium Symetris adalah perkawinan antara dua klan dengan tukar-menukar jodoh.
-          Connubium asymetris adalah hubungan perkawinan terdiri atas klan yang hanya mempunyai kedudukan sebagai pemberi gadis atau penerima gadis saja.
b)    Endogami yaitu perkawinan dalam lingkungan sendiri.
c)    Homogami, yaitu perkawinan antara anak dengan anak dari keluarga yang lapisan sosialnya sama.
d)    Heterogami, yaitu perkawinan antara anak dengan anak dari keluarga yang berlainan lapisan sosialnya.
e)    Cross Cousin yaitu perkawinan antara dua sepupu yakni saudara laki-laki ibu atau anak dari saudara perempuan ayah.
f)     Paralel Cousin, yaitu perkawinan anak dengan anak dari ayah mereka yang bersaudara atau anak ibu mereka yang bersaudara.
g)    Eleutherogami, yaitu seseorang bebas memilih jodoh.
Perkawinan levirat dan soroat
a)    Perkawinan levirat yaitu perkawinan seorang janda dengan saudara laki-laki sekandung bekas mendiang suaminya.
b)    Perkawinan soroat yaitu perkawinan seorang duda dengan saudara perempuan sekandung bekas mendiang suaminya.
Fungsi keluarga antara lain :
a)    fungsi biologis atau reproduksi
b)    fungsi protektif atau perlindungan
c)    fungsi ekonomi,
d)    fungsi edukatif
e)    fungsi sosialisasi
f)     fungsi afeksional (perasaan)
g)    fungsi religius
h)    fungsi rekreatif dan
i)      fungsi pengendalian sosial


2.      Kekerabatan
Kekerabatan adalah unit – unit sosial yang terdiri atas beberapa keluarga yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan yang anggotanya terdiri atas ayah, ibu, anak-anak, menantu, cucu, cicit, paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya.
Sistem kekerabatan :
1)    Unilateral yaitu manarik garis keturunan dari satu garis keturunan saja
a)    Patrilineal yaitu menarik garis keturunan dari pihak laki-laki
b)    Matrilineal yaitu menarik garis keturunan dari pihak wanit (ibu)
2)    Bilateral / parental yaitu menarik garis keturunan dari dua belah pihak yaitu ayah dan ibu.
Sebagian besar suku bangsa di Indonesia menganut sistem kekerabatan, bilateral atau parental, misalnya suku Jawa, Madura, Aceh, Makassar dan sebagainya. Masyarakat Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilineal yaitu berdasarkan garis keturunan ibu. Ayah dan anak-anak tidak memiliki hak dan kekuasaan atas harta pusaka. Suami harus tinggal di keluarga istri dan bekerja keras mencukupi kebutuhan rumah tangga. Sedangkan yang berhak mengatur segalanya (perkawinan, warisan) adalah saudara laki – laki dari ibu yang disebut memberikan mas kawin, tetapi menerima jemputan. Bila terjadi perceraian suami harus pergi tanpa harta dan anak-anaknya.
Masyarakat Batak menganut sistem kekerabatan patrilineal yaitu berdasarkan garis dari ayah dan sistem perkawinan exogami. Setelah menikah istri harus mengikuti suami. Tiap – tiap marga berfungsi memberi gadis kepada marga lain dan menerima gadis dari marga lain juga. Sistem perkawinan seperti itu disebut connubium asymetris. Kerabat dari si lelaki si pempokan atau peranak, hula dan marga penerima gadis disebut boru.

3.      Perkumpulan Asosiasi
Perkumpulan adalah kesatuan sosial yang dilandasi oleh adanya kesamaan kepentingan. Contoh : k operasi, PGRI, PSSSI, PBSI, IPSI, dan lain – lain.
4.                  Ketetanggaan
Ketetanggaan adalah kesatuan sosial yang terdiri atas orang – orang atau keluarga – keluarga yang tempat tinggalnya berdekatan. Pada masyarakat pedesaan tradisional administrasi RT belum berjalan dengan sempurna tetapi hidup rukun antar tetangga jauh lebih akrab. Setiap hari bergaul, bergotong royong menghadapi masalah – masalah kehidupan sehari-hari. Itulah ciri khas masyarakat gemeinschaft (paguyuban).
Pada masyarakat kota kehidupan ketetanggaan terasa lebih kaku dan saling membatasi diri, mereka bergaul hanya bila perlu saja. Waktunya habis untuk bekerja atau mengurus rumah tangga. Kepentingan individu jauh lebih menonjol daripada kepentingan bersama. Hal tersebut merupakan ciri khas dari masyarakat gesellschaft (patembayan).
5.      Pertemanan dan persahabatan
Pertemanan dan persahabatan adalah suatu pengelompokan sosial yang melibatkan orang-orang yang berhubungan relatif akrab satu sama lain atas dasar seringnya bertemu dan adanya kesamaan minat atau perhatian dan kepentingan, bukan atas hubungan darah atau ketetanggaan dan bukan atas dasar cinta asmara.
6.      Persaingan dan lawan
Persaingan adalah orang – orang yang terlibat dalam perebutan sesuatu yang jumlahnya terbatas, tanpa disertai benturan – benturan dan pertentangan ataupun usaha saling menjatuhkan. Lawan atau musuh adalah orang atau orang – orang yang terlibat dalam benturan – benturan yang disertai usaha saling menjatuhkan atau mencelakakan.
7.      Komunitas
Komunitas adalah kesatuan hidup setempat yang terdiri atas sejumlah manusia yang menempati sejumlah lokasi tertentu dengan sangat mencintai daerahnya serta mempunyai kepribadian kelompok yang ikhlas atau komunitas adalah kesatuan sosial yang didasari oleh lokalitas.
8.      Masyarakat sebagai Sistem Sosial
Masyarakat dapat diartikan sekelompok orang yang menempati suatu wilayah tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung yang saling berhubungan dalam usaha – usaha pemenuhan dengan latar belakang sejarah, politik, dan kebudayaan yang sama.
Unsur – unsur pendukung terbentuknya masyarakat yaitu :
1)    Adanya sejumlah manusia yang tinggal di suatu tempat tertentu.
2)    Saling berinteraksi dalam waktu yang lama
3)    Adanya aturan – aturan tertentu (pranata)
4)    Adanya pola tingkah laku yang mantap, khas dan kontinyu, serta
5)    Memiliki ciri khas adat – istiadat tertentu
Dipandang dari cara terbentuknya dibedakan sebagai berikut :
1)    Masyarakat paksaan, misalnya negara
2)    Masyarakat merdeka, antara lain
a)    Masyarakat natur yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, contoh suku (stam) yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan;
b)    Masyarakat kultur yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan, kebudayaan atau kepercayaan; contoh koperasi.
Sistem sosial
Sistem adalah bagian – bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga dapat berfungsi melakukan suatu kerja untuk tujuan tertentu. Sistem sosial adalah suatu sistem yang terdiri atas elemen – elemen sosial.
Unsur – unsur sistem sosial adalah :
1)    Kepercayaan dan pengetahuan
2)    Perasaan
3)    Tujuan
4)    Kedudukan (status) dan peran (role)
5)    Kaidah / norma
6)    Tingkat / pangkat
7)    Kekuasaan
8)    Sanksi dan
9)    Fasilitas (sarana)

9.      Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dapat dibedakan dengan golongan sosial yang lain, karena mempunyai ciri – ciri yang paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal – usul dan tempat asal serta kebudayaan.
Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya antara lain :
1)    Bahasa Daerah;
2)    Adat istiadat;
3)    Sistem kekerabatan;
4)    Ciri-ciri badaniah;
5)    Kesenian daerah.

10.   Bangsa dan Negara
Bangsa dalam arti politis yaitu golongan manusia yang mempunyai perasaan senasib dalam sejarahnya. Dalam pengertian modern disebut nation. Bangsa dalam arti etnis yaitu golongan manusia yang bersatu karena keturunan darah dan adat-istiadat yang sama dan berabad-abad hidup bersama di dalam isolasi, sehingga menunjukkan ciri-ciri bersama. Dalam pengertian lain, bangsa adalah sekelompok manusia yang heterogen dilihat dari berbagai segi, tetapi mempunyai kehendak yang sama.
Negara adalah suatu kesatuan wilayah tertentu yang didiami oleh suatu bangsa yang sudah mempunyai sistem pemerintahan dengan berdaulat penuh.
Unsur – unsur negara :
1)    Adanya suatu wilayah teritorial tertentu,
2)    Adanya penduduk,
3)    Adanya sistem pemerintahan, dan
4)    Secara politis harus ada pengakuan dari negara-negara lain.

11.   Badan Internasional
Badan internasional adalah suatu lembaga / badan / organisasi yang menjadi wadah kegiatan dan kerjasama beberapa negara mengenai aspek-aspek kehidupan tertentu, misalnya PBB, ASEAN, MEE, OPEC, dan sebagainya.
1.      Fenomena Sosial
Masalah sosial merupakan fenomena sosial yang ada di sekeliling kita. Masalah sosial adalah gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang diinginkan dengan apa yang terjadi. Klasifikasi masalah sosial antara lain, sebagai berikut.
1)    Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial dibagi menjadi empat, yaitu :
a)    Karena faktor ekonomi, misalnya kemiskinan dan pengangguran.
b)    Karena   faktor biologis, misalnya penyakit menular.
c)    Karena faktor psikologis, misalnya penyakit saraf dan penyakit jiwa.
d)    Karena faktor kebudayaan, misalnya konflik ras, perceraian, dan pencurian.
2)    Klasifikasi yang lain adalah berdasarkan sebagaimana berikut :
a)    Kepincangan warisan fisik akibat pengurangan atau pembatasan sumber daya alam.
b)    Warisan sosial, misalnya dinamika penduduk, pembatasan kelahiran, angka harapan hidup, kualitas hidup, pendidikan, politik, dan hukum.
c)    Kebijakan sosial, misalnya perencanaan ekonomi, sosial, dll

Beberapa masalah sosial penting, antara lain sebagai berikut :
1)    Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu keadaan seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental, maupun fisiknya dalam keadaan tersebut. Kemiskinan menyebabkan orang tidak dapat memperoleh pendidikan yang layak. Kemiskinan juga menyebabkan orang  melanggar norma dan nilai sosial, misalnya mencuri atau melacur.
2)    Kriminalitas
Kriminalitas berasal dari crime  yang artinya kejahatan yang ditekankan pada perbuatan yang menyimpang dari ketentuan umum yang akibatnya menimbulkan dan keresahan masyarakat. Faktor – faktor penyebab kejahatan :
a)    Sifat keserakahan
b)    Karena pengaruh dorongan dari luar
c)    Karena pengaruh iklim
d)    Keadaan yang serba kekurangan
e)    Pengaruh lingkungan
f)     Perkembangan iptek dan
g)    Lemahnya ikatan moral dan keagamaan

3)    Disorganisasi keluarga (keretakan keluarga)
Bentuk – bentuk disorganisasi keluarga adalah :
a)    Keluarga yang tidak lengkap
b)    Perceraian
c)    Buruknya komunikasi dalam keluarga
d)    Hilangnya pimpinan rumah tangga dan
e)    Terganggunya keseimbangan jiwa salah satu anggota keluarga.



4)    Pelanggaran terhadap norma
a)    pelacuran dan
b)   kenakalan remaja (tawuran, penyalahgunaan narkotika, kebut-kebutan, corat-coret fasilitas umum, pornografi)
5)    Kelainan seksual
6)    Masalah kependudukan
7)    Peperangan

TUGAS KEGIATAN BELAJAR 2
1.      Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1.      Perkawinan seorang pria dengan lebih dari satu wanita, disebut bentuk perkawinan ….
1.      poligami
2.      poligini
3.      poliandri
4.      sororat
5.      levirad
2.      Perkawinan dengan mendapatkan pasangan dari lingkungan kerabat sendiri disebut ….
1.      homogami
2.      endogami
3.      eksogami
4.      hologami
5.      monogami
3.      Seorang anak yang dibesarkan di panti asuhan karena kedua orangtuanya sudah meninggal dunia, maka panti asuhan bagi anak tersebut merupakan keluarga ….
1.      batih
2.      besar
3.      orientasi
4.      biologis
5.      inti
4.      Berikut ini yang bukan tujuan perkawinan adalah ….
1.      membentuk keluarga bahagia lahir batin
2.      memenuhi kebutuhan biologis secara sah dan sehat
3.      mendapatkan keturunan yang sah
4.      memperjelas adanya garis keturunan serta mempermudah penyelesaian harta warisan
5.      mendapatkan perlindungan hukum
5.      Melalui keluarga sepasang suami istri mendapatkan keturunan yang sah. Dalam hal ini berarti keluarga mempunyai fungsi ….
1.      protektif
2.      edukatif
3.      afeksional
4.      rekreatif
5.      biologis
6.      Perkawinan bagi masyarakat Indonesia diatur dalam ….
1.      UU No. 1 Tahun 1974
2.      UU No. 4 Tahun 1971
3.      UU No. 1 Tahun 1971
4.      UU No. 4 Tahun 1974
5.      UU No. 5 Tahun 1975
7.      Keluarga yang mempunyai hubungan darah dengan anak, terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak kandung yang berlangsung terus – menerus dan tidak mungkin terhapus dinamakan keluarga ….
1.      orientasi
2.      inti
3.      batih
4.      psikologi
5.      biologis
8.      Semua pihak yang ada hubungan darah atau keturunan, meliputi kakek-nenek, paman bibi, keponakan, dan sebagainya. Keluarga seperti ini disebut ….
1.      keluarga batih
2.      keluarga inti
3.      nuclear family
4.      extended family
5.      procreation family
9.      Diantara suku bangsa berikut ini, yang menganut sistem kekerabatan patrilineal adalah ….
1.      Batak
2.      Minangkabau
3.      Jawa
4.      Sunda
5.      Madura
10.  Bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta kekal, merupakan tipe masyarakat ….
1.      gemeinschaft
2.      gesselschaft
3.      patembayan
4.      natur
5.      modern
11.  Ketetanggaan adalah suatu kesatuan sosial yang didasarkan oleh ….
1.      hubungan darah
2.      seringnya bertemu
3.      lokalitas
4.      kepentingan yang sama
5.      frekuensi hubungan sosial
12.  Berikut ini merupakan contoh-contoh asosiasi, kecuali ….
1.      IDI
2.      PGRI
3.      PSSI
4.      Klan
5.      Koperasi
13.  Organisasi sosial bersifat langgeng, artinya ….
1.      organisasi itu selalu tetap
2.      organisasi itu ada dalam waktu yang cukup lama
3.      organisasi itu sangat kuat persatuannya
4.      organisasi bersifat sementara
5.      organisasi itu berlangsung sebentar
14.  Gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang diinginkan dengan apa-apa yang terjadi disebut ….
1.      fenomena sosial
2.      masalah sosial
3.      kontrol sosial
4.      tindakan sosial
5.      peranan sosial
15.  Yang bukan termasuk faktor penyebab kejahatan adalah ….
1.      sifat serakah
2.      lemahnya ikat moral
3.      komunikasi yang tidak tersumbat
4.      pengaruh lingkungan
5.      perkembangan IPTEK

KUNCI JAWABAN  TUGAS KEGIATAN 2
I
1.      b
2.      b
3.      c
4.      e
5.      e
1.      a
2.      e
3.      d
4.      a
5.      a
1.      c
2.      d
3.      b
4.      b
5.      c


B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1.      Sebutkan minimal 5 fungsi keluarga !
2.      Gambarkan dan jelaskan bentuk perkawinan berikut ini :
1.      Cross Cousin
2.      Paralel Cousin
3.      Jelaskan masing-masing konsep di bawah ini :
1.      keluarga
2.      kekerabatan
3.      sistem sosial
4.      suku bangsa
4.      Jelaskan perbedaan bangsa dan negara dan sebutkan unsur-unsur negara.
5.      Jelaskan masing-masing masalah sosial berikut ini :
1.      kemiskinan
2.      kriminalitas
3.      disorganisasi keluarga (keretakan keluarga)
4.      penyimpangan


RANGKUMAN
      Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat. Istilah sosiologi pertama kali oleh Auguste Comte dalam bukunya “Course de Philosophie Positive”.
Sosiologi lahir berkaitan dengan terjadinya perubahan sosial masyarakat di Eropa Barat pada masa Revolusi Industri (di Inggris) dan Revolusi Sosial ( di Perancis). Cabang-cabang Sosiologi : a. Sosiologi Politik, b. Sosiologi Hukum, c. Sosiologi Pendidikan, d. Sosiologi Agama, e. Sosiologi Kekeluargaan, f. Sosiologi Kesenian, g. Sosiologi Kedokteran, h. Sosiologi Ilmu Pengetahuan, i. Sosiologi Ekonomi, j. Sosiologi Persengketaan
Kelompok manusia yang berkumpul atas dasar kepentingan yang sama dan bukan lagi atas dasar hubungan darah tersebut disebut perkumpulan atau asosiasi. Terbentuknya sebuah keluarga dimulai dari perkenalan antara seorang pria dengan seorang wanita, yang berlanjut menjadi pertunangan dan kemudian diakhiri dengan perkawinan resni. Keluarga merupakan kelompok orang yang mempersatukan dalam ikatan perkawinan dan membentuk rumah tangga. Sistem sosial adalah suatu sistem yang terdiri atas elemen – elemen sosial.
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dapat dibedakan dengan golongan sosial yang lain.
Bangsa dalam arti politis yaitu golongan manusia yang mempunyai perasaan senasib dalam sejarahnya.
Negara adalah suatu kesatuan wilayah tertentu yang didiami oleh suatu bangsa yang sudah mempunyai sistem pemerintahan dengan berdaulat penuh.




TES AKHIR
1.      A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e di depan jawaban yang tepat !
1.      Menurut Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang ….
1.      statistika sosial                        d.   kelompok manusia
2.      struktur dan proses sosial       e.   budaya masyarakat
3.      interaksi manusia
2.      Obyek studi atau kajian sosiologi adalah ….
1.      kebudayaan dan permasalahannya
2.      adat istiadat dan manusianya
3.      masyarakat – interaksi dan akibatnya
4.      suku bangsa dan tradisinya
5.      peraturan-peraturan sosial
3.      Seorang tokoh yang dikenal sebagai bapak sosiologi adalah …
1.      Pitirim A. Sorokin                    d.   Aguste Comte
2.      Robert M.Z. Lawang               e.   Karl Mark
3.      Max Weber
4.      Secara harfiah sosiologi berasal dari kata ….
1.      socius yang artinya manusia dan logos yang artinya pendidikan
2.      socius yang artinya masyarakat dan logos yang artinya pandangan
3.      socius yang artinya norma dan logos yang artinya ilmu
4.      socius yang artinya teman dan logos yang artinya ilmu
5.      socius yang artinya manusia dan logos yang artinya kelompok
5.      Dalam sosiologi obyek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi saat sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini. Oleh karena itu, sosiologi disebut pula ilmu pengetahuan ….
1.      katagoris                                 d.   umum
2.      murni                                       e.   khusus
3.      terapan
6.      Ilmu sosiologi mempelajari tentang das sein bukan das solen, berarti sosiologi mempelajari ….
1.      yang semestinya harus terjadi
2.      apa yang akan terjadi
3.      sesuatu pengalaman masa lalu
4.      apa yang sedang terjadi
5.      pengaruh dari suatu kejadian
7.      Inti persoalan sosiologi bukanlah persoalan  buruknya suatu fakta, melainkan tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta-fakta tersebut. Hal ini berarti bahwa sosiologi bersifat ….
1.      empiris                                    d.   non etis
2.      teoritis                                      e.   etis
3.      komulatif
8.      Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut !
1)    Sosiologi merupakan ilmu terapan
2)    Sosiologi bersifat kategoris
3)    Sosiologi bersifat abstrak
4)    Sosiologi bersifat non etis
5)    Sosiologi bersifat empiris
Yang termasuk ciri sosiologi adalah ….
1.      1, 2, dan 3                               d.   1, 3, dan 4
2.      2, 3, dan 5                               e.   2, 3, dan 5
3.      3, 4, dan 5
4.      Sosiologi telah memenuhi segenap unsur dari sifat ilmu pengetahuan seperti berikut, kecuali ….
1.      empiris                                    d.   teoritis
2.      komulatif                                 e.   normatif
3.      non etis
10.  Sifat sosiologi yang mendasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif, sifat semacam itu disebut ….
1.      empiris                                    d.   etis
2.      teoritis                                      e.   kumulatif
3.      nonetis
11.  Ilmu yang didasarkan pada teori-teori yang sudah ada kemudian diperbaiki, diperluas, dan diperhalus merupakan sifat ilmu sosiologi yang disebut ….
1.      mengawikan                           d.   komulatif
2.      teoritis                                      e.   nonetis
3.      empiris
12.  Ketetanggaan adalah suatu kesatuan sosial yang didasarkan oleh ….
1.      hubungan darah
2.      seringnya bertemu
3.      lokalitas
4.      kepentingan yang sama
5.      frekuensi hubungan sosial
13.  Berikut ini merupakan contoh-contoh asosiasi, kecuali ….
1.      IDI                                                 d. Klan
2.      PGRI                                             e. Koperasi
3.      PSSI
14.  Organisasi sosial bersifat langgeng, artinya ….
1.      organisasi itu selalu tetap
2.      organisasi itu ada dalam waktu yang cukup lama
3.      organisasi itu sangat kuat persatuannya
4.      organisasi bersifat sementara
5.      organisasi itu berlangsung sebentar
15.  Gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang diinginkan dengan apa-apa yang terjadi disebut ….
1.      fenomena sosial                            d. tindakan sosial
2.      masalah sosial                              e. peranan sosial
3.      kontrol sosial
16.  Yang bukan termasuk faktor penyebab kejahatan adalah ….
1.      sifat serakah
2.      lemahnya ikat moral
3.      komunikasi yang tidak tersumbat
4.      pengaruh lingkungan
5.      perkembangan IPTEK

17.  Metode pengamatan yang menganalisis peristiwa – peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip – prinsip umum, merupakan salah satu metode kualitatif yaitu metode ….
1.   komparatif                                     d. interview
2.   historis                                           e. partisipan
3.   studi kasus

18. Metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka adalah ….
1.      kualitatif                                         d. case study
2.      historis                                           e. kuantitatif
3.      komparatif

19.  Suatu pengamatan yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya merupakan metode sosiologi ….
1.   studi cross-sectional                     d. eksperimen lapangan
2.   studi longitudinal                            e. penelitian pengamatan
3.   eksperimen laboratorium

20. Suatu metode penelitian yang berusaha membanding – bandingkan antara variabel satu dengan variabel lainnya merupakan metode ….
1.      historis                                           d. studi kasus
2.      observasi                                       e. interview
3.      komparatif


1.      B. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat dan tepat !
1.      Apa artinya sosiologi bersifat kumulatif ?
2.      Sebutkan objek formal sosiologi menurut Astrid Susanto !
3.      Menurut A. Kaplan, pengertian metodologi dibedakan menjadi berapa ? Sebutkan !
4.      Sebutkan ciri-ciri sosiologi !
5.      Sebutkan ciri-ciri suatu bangsa !

KUNCI JAWABAN TUGAS KEGIATAN 1
I
1.      E
2.      E
3.      B
4.      E
5.      B
1.      B
2.      A
3.      D
4.      E
5.      E
1.      B
2.      B
3.      E
4.      B
5.      C
II. Uraian
1.      Asal-usul kata sosiologi pertama kali diperkenalkan oleh Auguste Comte yang mengusulkan pemberian istilah terhadap keseluruh pengetahuan manusia tentang kehidupan masyarakat. Sosiologi berasal dari dua kata : socius yang berarti kawan dan logos yang berarti kata atau bicara.
2.      Ilmu sosiologi dapat berfungsi sebagai ilmu murni dan ilmu terapan
1.      Sebagai ilmu pengetahuan murni (pure science), sosiologi berupa membaca dan mempelajari fenomena sosial di masyarakat. Apa yang dimaksud  kampung miskin. Apa penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari kemiskinan. Sebagai ilmu pengetahuan terapan (applies science), sosiologi berupaya mengkorelasikan antara struktur sosial dan sistem sosial yang ada. Setelah dianalisis, dicoba untuk dicari jalan keluarnya.
2.      Berkaitan dengan pembahasan fungsi sosiologi sebagai ilmu murni dan terapan di atas, cara mencegah kejahatan di daerah miskin dikorelasikan dengan struktur dan sistem sosial, kemudian didapatkan langkah secara konkrit. Peran dari pemerintah aparat, dan lingkungan keluarga. Dibutuhkan pula modal materi (uang) dan pendidikan.
3.      Obyek Sosiologi
Material     : Menjelaskan kehidupan sosial, gejala sosial, struktur sosial dan proses hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup itu sendiri.
Finansial    :  Menjelaskan manusia sebagai mahkluk sosial atau masyarakat yaitu hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan antar manusia dalam masyarakat.
1.      Manfaat Sosiologi
1.      Mengontrol tindakan manusia dalam kehidupan masyarakat.
2.      Mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat.
3.      Mudah memahami nilai dan norma, tradisi dan keyakinan dalam menghindari konflik.
4.      Sebagai generasi muda agar lebih tanggap dan kritis serta rasional dalam menghadapi berbagai gejala – gejala sosial masyarakat.
1.      Metode kualitatif      : lebih mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka
2.      Metode Kuantitatif    :  mengutamakan bahan keterangan dengan angka untuk diolah dengan statistik.
II. Uraian
1.      Fungsi  keluarga :
1.      Reproduksi
2.      Afeksi
3.      Ekonomi
4.      Edukasi
5.      Sosialisasi
6.      Proteksi
7.      Kontrol sosial
8.         Cross Cousin        :  Perkawinan antara anak-anak dari saudara  kandung yang berlainan jenis.
9.      Paralel Cousin       :  Perkawinan antar anak-anak dari 2 saudara kandung yang sejenis.
2.      a. Keluarga     : unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
b. Kekerabatan           :  Unit sosial yang terdiri atas beberapa keluarga yang mempunyai hubungan darah / hubungan kekeluargaan yang anggotanya  terdiri dari ayah, ibu, anak, menantu, cucu, cicit, paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya.
c. Sistem Sosial          :  Suatu sistem yang terdiri dari elemen – elemen sosial.
d. Suku bangsa           :  Golongan manusia yang terikat oleh kesadaran bersama dan identitas akan kesatuan kebudayaan (Prof. Koentjaraningrat)
3.      Bangsa
Dalam arti politik         : golongan manusia yang memiliki perasaan senasib dalam  sejarahnya.
Dalam arti etnis           : golongan manusia yang bersatu karena keturunan darah, adat istiadat yang sama dan berabad – abad hidup bersama
Bangsa dalam arti umum : sekelomppok manusia yang heterogen dilihat dari berbagai segi, tetapi mempunyai kehendak yang sama.
4.      a. Kemiskinan             :  keadaan seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf hidup kelompok.
b. Kriminalitas             :  Kejahatan yang ditekankan pada perbuatan yang menyimpang dari ketetntuan umum / norma – norma sosial.
c. Disorganisasi keluarga : keretakan dalam keluarga.
d. Penyimpangan